SABDA ALAM
Siapakah diri ini? Sampai ku bingung sendiri.
lamunan kekosongan
sangkaan dalam peran.
Pergi wahai nafsi, carilah penantimu
di tempat yang abadi
menjanjikan sejuta bahagia.
Sepuluh, seratus, seribu
dan aku akan
melihatnya.
Dan sekarang
ku terjembab
mengurung
hati dari
sepi.
Tiada yang lebih puitis
dari yang kau miliki
seindah karyamu
sendu meraup rayu
Perih mataku menetes keheningan
senja membuatku layu
namun mentari
terus mengitari bumi
Hatiku kelabu.
-----------------------------
SENJA DI UFUK PRIYANGAN SEJATI
Tak pernah ku mengerti jalan kehidupan ini
resah, gelisah, keluh, lelah
mengiringi kehampaan hati.
Siapa yang akan mengerti
jika jiwa melayang tak tentu.
Engganku ada kekecewaan.
Memiliki seribu harapan saja
mencintai dan dicintai.
Kembali ku mengitari haluan asmara
yang membuatku tak bisa meraih kasih abadi dalam kisah melodi
Aku tak ingat apa pun yang harus kumiliki
dunia dan isinya enggan bersabda mengilhami dalam mimpi.
Wahai jati diri, temukan rasa dalam sekam
bungkam rasa dendam
Wahai diriku, kau pungkiri kalbu
Dalam aliran darah menggebu
Tersurat cinta tersirat cita.
Wahai engkau, tak ku mengerti
Apa yang telah dan harus ku lewati?
Akulah jujur, hingga aku bohong
Ku janji, namun ku khianati
Aku menanti langkahmu lewati gelap.
-----------------------------
You Make Me Smile
I Wanna Make You Happy
-----------------------------
HARI INI KULEWATI TIUPAN ANGIN yang BISA PORAK PORANDAKAN CITA
Ketika darah hendak tertumpah
tersendat oleh bayang yang lelah
tertukik wicara yang bungkam
dan setelah itu aku diam
Meski aku belokkan layar kapal
rodanya menuju laut gelap
kusaksikan rasa yang tak terlihat
dalam dirimu aku berharap
Aku tak tahu siapa dirimu
menjelma dihadapku saat pertama
tak jua aku memorikan era itu
namun rasa kecil ini permata
Seperti angin sapa pucuk aur
bagai riak kecil serpihkan batu
ibarat air hariku mengalir
ingin kusapa di esok pagi
Siapa dirimu hujan hanya tetesan
Siapa kasihmu laut cuma garam
Siapa aku insan tak terusan
Siapa aku engkaulah lebih dalam?
-----------------------------
INI AKU
Hijauku menjadi asap
Biruku menjadi debu
Kuningku menjadi abu
Beningku jadi kelabu
Putihku jadi hitam
Basahku telah gersang, sempit.
Dan bajuku kegedean
Dakian nafsuku telah licin
Pikirku telah sempit
Tenagaku telah lemas
Siapakah yang salah?
Aku, kamu, dia, kita atau mereka?
Tuhan, jemput aku dari seribu kelam
Biarkan ku berjalan selangkah asa.
-----------------------------
MAAFKAN AKU
Tuhan, aku telah melupakan-Mu
hari ini tak inginku esok
Tuhan, aku telah meninggalkan-Mu
dalam sulit yang ku hadapi
Tuhan, aku telah menyiakan-Mu
dijalan hitam bertitik cahaya
Tuhan, aku telah mengabaikan-Mu
menuju rumah-Mu yang kokoh
Tuhan, aku telah menyakiti-Mu
jauh ku terbang bersandar api
Tuhan, aku telah mengecewakan-Mu
fitrahku sebagai sahaya-Mu
Tuhan, aku telah berpaling dari-Mu
dari semua aral yang mengasyikkan
Tuhan, terima kasih
KAU berikan aku kepalan tangan
Tuhan, terima kasih
KAU berikan aku setetes darah
Tuhan, terima kasih
KAU beri aku cobaan
Tuhan, sujudku untuk-Mu.
-----------------------------
SUNYI
Malam ini bintang tak hiasi hitam pekat
Ku menatap ke-Mahasucian-Mu dengan senyuman.
Nada angin hempaskan
jiwa yang ingin kesunyian
Aku telah meniti tangga ini. Berikan tongkat-Mu demi keabadian.
Bayanganku mengumbar nista. Terik matahari sudi menerawangi jalanku.
Tak sanggup ku daki gunung ini
terlalu curam bila ku naik
Semakin dalam bila ku arungi
Sesak nafasku.
Ku sapa keakraban jiwa pendamping lara
dalam menelan ampas dunia.
-----------------------------
RINDUKU
Nafsuku terlihat kaki surya
aku puitis murahan.
Sampah masih berserakan. Api mengepul di dunia ini.
Tinta tak henti tuliskan kerinduan
Datangnya purnama esok gelap.
Aku pun buta berita.
Impian bangunkanku dari lelap
tak menanyaiku.
Aku ingin pulang.
hangatkan jiwa redupkan penat.
Aku ingin memelukmu dan...
hidupkan nafsu cinta.
-----------------------------
SUSUNAN
Ku susun nafasku mengigau namamu
Ku susun kepingan hati menuju rumahmu
Ku susun darahku menjadi prasasti ilahi
Ku susun puisi tuk turunkanku dari gunung
Ku susun kata demi keelokanmu
Ku susun senyuman-senyuman untukmu
Ku susun kelopak netra hangatkan perjumpaan
Ku susun air mata tak ingin kehilangan
Ku susun mimpi bertemu wajahmu
Ku susun langkah mendekati tubuhmu
Ku susun pelukan sumpah setia
Ku susun ciuman kemesraan kita.
Dan hari ini,
Ku susun surat panggilan untukmu
Meski hitam.
Aku ingin kau terima suratku
Dan
Kau pun mencintaiku.
-----------------------------
PERANG JIWA
Esok lusa genderang kan ditabuh
perang dimulai dan kapal berlabuh
Aku adalah tentara kompi
dan musuhku adalah diri ini.
Sedikit perahu tersebrang
mendorong ombak menerjang
Jikalau ia tenggelam
lelaki, wanita jadi lemah pun karam
Saat tiba di pelabuhan ampunan
selang fajar mereka mapan
Lunasi upeti bebaskan diri
ketika terompet kemenangan berbunyi
Mereka bersorak dan berkarya
usaha mendekati titian tertinggi
Ada sendiri dan ada yang tertipu
inilah keajaiban susunan waktu.
-----------------------------
SADAR
Sudah umurku tak membaca surat cinta darimu. Syair yang kau beri untukku.
Puisi yang kau susupkan dalam kalbuku. Suratmu telah lusuh. Dimakan usia rapuh.
Syairmu berkolaborasi makna. Puisimu kuatkan cintaku padamu. Telah banyak
tertawa. Terlupa atas cinta yang kau beri untukku. Dan aku mengisi cinta lain
selain cintamu. Engkaulah yang akan ku persunting untuk menjadi kekasihku. Dan
bersamanya di surga menikmati keelokanmu. Desahan nafasku berikan ilham membuat
seribu perjanjian satu perjumpaan. Mega telah ku pandang tak melebihi
kecantikanmu. Dan aku tetap awam. Ku berikan rasa sesaat pada yang lain. Aku
mengkhianatimu. Jenguklah aku di pembaringan ini. Bangunkan aku dari mimpi.
Bawa aku menuju ranjang cinta. Dan aku ingin bergumul denganmu. Atas nama
cinta.
-----------------------------
MANUSIA
Hidup,
Mati.
Mati,
Hidup.
Hidup – hidup.
Hidup – mati.
Mati – hidup.
Mati – mati.
Hidup.
-----------------------------
HUKUM
Apa jadinya hukum ini?
-----------------------------
THE RIGHT MIRROR
Baik seperti baik, baik.
Baik seperti buruk, baik.
Buruk seperti baik, buruk.
Buruk seperti buruk, buruk.
Benar dilihat benar, benar.
Benar dilihat salah, salah.
Salah dilihat benar, salah
Salah dilihat salah, benar.
Kaya berlaku miskin, kaya.
Kaya berlaku kaya, miskin.
Miskin berlaku miskin, kaya.
Miskin berlaku kaya, miskin.
Baik-buruk, benar-salah, kaya-miskin.
Paradigma kehidupan.
-----------------------------
AKU
Aku,
Kamu,
Aku lah kamu,
Kamu kah aku?
-----------------------------
BERBINCANG DENGAN TUHAN
Allaaahu Akbar...
aku kembali mendekap diri-Mu dalam tubuhku,
Ya Tuhan. Dari kemungkaran muka bumi.
Allaaahu Akbar...
aku kembali serahkan hidupku, Ya Tuhan.
Dari kedzoliman khalifahmu.
Allaaahu Akbar...
aku kembali mengusung amanah di pundakku,
Ya Tuhan. Dari kepasrahan lemahnya jiwa.
Allaaahu Akbar...
aku kembali bersujud pada-Mu, Ya Tuhan.
Dari semua khilaf seorang sahaya.
Allaaahu Akbar...
aku kembali berfikir untuk bersyukur, Ya
Tuhan. Dari tubuhku yang terikat nafsu.
Allaaahu Akbar...
aku kembali merenung satukan diri dengan
dzat-Mu, Ya Tuhan. Dari hiruk-pikuk maksiat dunia.
Allaaahu Akbar...
aku kembali bersaksi di hadapan-Mu, Ya
Tuhan. Dari semua kebohongan.
Allaaahu Akbar...
aku kembali membawa nama-Mu di hati, Ya
Tuhan. Dan Engkau berikan aku rahmat dan keselamatan.
Amiiin.
-----------------------------
KEMBALILAH
Kemana saja dirimu?
Bersembunyikah engkau di balik tirai?
Tengoklah dunia
Menyapa mentari
Berbincang dengan alam
Dan berteriak pada langit.
Kau akan temukan apa yang kau inginkan
Dan apa yang kau enggani.
-----------------------------
SAKIT HATI
Mengapa aku harus tahu
jika tesurat putih
namamu dan dirinya.
Membuat aku pincang
sebelum berjalan
Membuat aku buta
sebelum melihat
Membuat aku kaku
sebelum menulis
Membuat aku tersumbat
sebelum bernafas
Membuat aku terkunci
sebelum berkata
Membuat aku sakit
sebelum aku pergi.
Sakit Hati.
-----------------------------
YA... ALLAH YA...TUHANKU
Bimbinglah aku waktu belajar
Jagalah aku waktu tertidur
Lindungi aku waktu berjalan
Bantu aku waktu bekerja
Temani aku ketika bekerja
Hiburlah aku saat sedih
Belailah aku waktu lelah.
-----------------------------
PUISI-PUISIKU
Kau adalah puisiku
Dia adalah puisiku
Mereka adalah puisiku
Aku adalah puisiku
Sulit dimengerti
Menarik hati
Menahan dahan cerita
Hidupku.
Meski seribu pelangi ku sebrangi. Meski awan ku kendarai. Meski bukan
untukku aku suka senyummu.
Harta tiada bagiku. Tahta tak ku hasrati. Wanita enggan dekati. Tapi ku
memiliki rona tulus dalam ceriamu. Jadikan semua tergantung di bait-bait puisi.
Karya yang menjadi tekadku. Relakan tawamu ku rebut dari udara. Kusimpan dalam
peti harta jiwa.
Aku ingin menjadi engkau. Hidupkan jiwa insan. Menuntun naluri berjalan di
padang syairku. Seperti dulu.
Aku tak pernah membuat puisi. Kau, dia, mereka sendiri. Aku hanya
menuliskannya. Untuk ku tempel di setiap dinding kalbu yang kelabu. Jernihkan
mata hati yang buta. Luruskan langkah yang tiada arah. Tebarkan kencana di
dunia fana.
-----------------------------
ADA HATI ADA CINTA
Aku milik Tuhan. Tuhan memiliki kamu. Dalam dirimu ada raga. Dalam raga ada
jiwa. Dalam jiwa mengalir darah. Darah menggumpal jadi hati. Dalam hati masih
ada lubuk hati. Dalam lubuk hati ada kalbu. Ada apa dalam kalbumu?
Seperti Tuhan. Cinta tiada berwujud. Cinta tak mengenal ruang dan waktu.
Tapi cinta tidaklah buta. Cinta adalah aura yang bercahaya. Aku tak pernah
melihat Tuhan. Begitu pula cinta. Tapi aku yakin. Tuhan ada dalam diriku. Dan
diriku ada dalam genggaman Tuhan. Aku yakin cinta ada dalam jiwaku dan aku
berada dalam puisi cinta.
Di hari kelahiranku.
-----------------------------
PERJALANAN
Pasir-pasir lambatkan langkahku
Jalan ini tiada yang ku tuju
Ku kepakkan sayapku
Ku teriakkan siulan-siulan madu
Pantai hanya mendesir
Nyiur-nyiur hanya mendesah
Ombak hanya menggulung
Mereka tak menyahut kataku
Ku teringat malam mimpi
Menghitung langkah bersama bidadari
Menghirup indah warna bintang
Eratkan tangan dekatkan jiwa
Tak bosan ku berjalan
Katakan rasa dalam matanya
Sembunyikan cinta dalam hatinya
Padahal aku mengharapkan
Rembulan ditata rapi seperti awan
Cahaya kilat ku tangkap
Sekejapku tersenyum padanya
Siapakah engkau?
Melodi yang bersatu denganku
Lagu-lagu syahdu
Runtuhkan benci yang dicari
Terima aku yang kau nanti.
-----------------------------
CINTA BUTA
Jangan pernah bilang cinta buta
Karena cinta bukanlah mata tapi rasa
Anyaman derita akan dirasa
Tapi dibasuh oleh secercah bahagia
Cinta tidaklah buta
Yang buta hanyalah mereka yang tak memilikinya
Ia tak buta tapi membutakan
Seperti angin singkirkan awan
Lembut tak pernah membelenggu
Tajam tiada menusuk
Karena cinta tak memiliki ruang waktu
Yang ada hanya di hati
Jantung berdetak menyebut cinta
Darahku di tubuhku
Aku tak bisa melanjutkan
Karena aku lah cinta buta.
-----------------------------
17 JULI 2005
Aku tak memiliki cinta,
Tapi aku memiliki hati untuk menyimpannya.
Aku tak memiliki cinta,
Tapi aku memiliki mata untuk melihatnya
yang bercahaya.
Aku tak memiliki cinta,
Tapi aku memiliki hidung untuk menghirup
udaranya yang segar.
Aku tak memiliki cinta,
Tapi aku memiliki pundak untuk memikulnya
dan tangan untuk menggenggamnya.
Aku tak memiliki cinta,
Tapi aku memiliki kepala untuk membuatnya
terang.
Aku tak memiliki cinta,
Tapi aku memilki kaki untuk menjemputnya.
Dan sekarang
Aku memiliki cinta.
-----------------------------
JAUH
Hati melayang-layang entah berserakan dimana. Pergi tak bisa jauh, di sini
aku jauh. Ragaku dekat denganmu tapi aku
jauh? Hatiku hanya ada kamu tak diragukan apakah jauh? Pikiranku selalu
memikirkanmu, masihkah aku jauh?
Sekejap ingin ku pergi namun takkan membantuku belajar. Aku tak bisa
berkata lagi, hanya aku dirasakan jauh. Berteriakpun aku.... ya sudahlah aku
ingin merasa lebih baik.
-----------------------------
SYAK
Aku hanya lelaki biasa yang cemburu.
Tapi tak seperti dulu, itu Aku.
Tak ingin ku kau merasa dicurigai.
Apalagi dibatasi.
Ekspresikan dirimu selalu.
Aku mendukung di belakangmu.
Tapi janganlah kau ragu.
Aku akan belajar menjadi yang terbaik.
Bagimu dan hidupku.
Memang ku tak bisa mencintai yang lain.
Namun saat ini ku menangis karena kau merasa ku jauh.
Biarlah, aku hanya ingin mendampingimu.
Menemanimu waktu kau sakit.
Ada selalu untuk ceritamu.
Jika kau ragu,
Maaf ku tak bisa bersumpah demi Tuhan bahwa aku tak berpura-pura
menyayangimu.
-----------------------------
SELINGKUH YANG INDAH
Aku semakin mencintaimu
Ketika kau sadar Dia selalu hadir mendampingimu
Aku semakin menyayangimu
Ketika aku tahu aku bukanlah apa-apa
Dia paling Indah
Dia paling Kaya
Dia paling Bijaksana
Dia paling Penyayang
Karena Dia, Cintaku padamu sedikit artinya
Karena Dia selingkuh yang terindah bagimu
Kutuluskan semua yang kuberikan padamu
Dia takkan berpaling darimu meskipun kau beranjak dari hatiku
Kupasrahkan semua hak-hak aku untuk Dia
Karena Dia adalah Tuhanmu.
-----------------------------
SURAT CINTA YANG HILANG
Esok hari
Karena hari ini tak kudengar indah bait surat cinta
Hatiku telah menjadi batu?
Ataukah memang surat cinta itu telah tak bermakna?
Surat-surat cinta yang membuatku hidup dan membuat hatimu damai
Surat cinta yang termahal dalam hidupku
Sebuah ketulusan cinta
Kemanakah surat cintamu?
Akupun tak pernah membacanya
Meski aku tahu itulah kasih sayang yang abadi
Surat cinta yang akan membawaku terbang menuju pundi-pundi surga.
Surat cinta yang pernah dibaca oleh orang buta aksara.
Oh, surat cinta ku kan selalu mengalunkanmu dengan bait-bait puisi.
-----------------------------
KETIDAK-SENGAJAANKU (Unintende by: MUSE)
Kamu telah menjadi ketidak sengajaanku
Pilihan dalam kelangsungan hidupku
Kamu telah menjadi seorang yang akan
kucintai
Kamu telah menjadi seorang yang
mendengarkan jeritan hatiku yang paling dalam
Kamu telah menjadi seorang yang akan
kucintai
Aku akan ada di sana secepat yang aku
bisa
Untuk memperbaiki patahan hati dalam
cinta yang telah terjadi dalam hidupku
Disana ada tantangan pertama untukku
Untuk semua mimpi dan semua harapan
Dia tidak akan pernah menjadi seindah
dirimu
Kamu telah menjadi ketidak sengajaanku
Pilihan dalam kelangsungan hidupku
Kamu telah menjadi orang yang akan
kucintai
Aku akan ada di sana secepat yang aku
bisa
Untuk memperbaiki patahan hati dalam
cinta yang telah terjadi dalam hidupku
Aku akan ada di sana secepat aku bisa
Untuk memperbaiki patahan hati dalam
cinta yang telah terjadi dalam hidupku
-----------------------------
CERITA SUATU MALAM
Masaku telah terbungkam kepura-puraan
Dan aku masih tertawa mengisahkan jalan
Hidupku yang tak pernah ku tahu
Mungkin dan harapan untuk diambil-Nya
Sadarku, malam masih tetap gelap
Dan esok mungkin aku telah mati
Mencoba singkirkan kau dan mereka
Dalam pikiranku aku ingin Dia
Kubasuh wajahku dari pucatnya bumi
Akan kuhiasi matiku dengan hidup
Karena aku ingin hidup sekarang
Dan esok diantara mereka yang mati
Tertutuplah nafsu dunia sebagai harapanku
Tegaklah diriku dalam tangisan
Hingga aku mengerti
Kau selalu di belakangku
Hening pekat malam-malam
Menjadi ramai dengan isak dan ratap
Oh...jadikanlah aku seperti yang diceritakan
Dalam Injil, Zabur, Taurat dan Al Qur’an
-----------------------------
JANJI?
Kita takkan pernah bercinta lagi
Kita takkan pernah bermimpi lagi
Harapan kita hanya benang layang-layang
Suatu ketika ia akan putus terbawa awan
Setelah dia tak bisa meninggalkanmu
Setelah aku tahu dan aku berhenti
Kamu pun tak menangis sedikit saja
Hari ini kita bahagia, janji?
Selamat malam sayang
Cahaya perpisahan kita
Gelapnya nafsu kita tuk bersama
Dan tidurlah ceriakan semua yang lara
Esok hari kamu berusaha menghargaiku
Atau hanya membujuk dengan kehangatan
Ada apa dengan dirimu kasih yang lain
Hanya saat ini aku mengakuimu
Dan berakhirlah dirimu
Dalam relung malam ini
Aku hendak menjumpaimu kapan saja
Dan takkan kubiarkan lumut-lumut dihatiku
kembali tumbuh pada dinding beton dan lumut itu tertimpa hujan setiap hari
sayang sekali lumut itu mati kedinginan dalam selimut mentari pagi, siang, sore
dan tabir mimpi bulan purnama dan lumut itulah cintaku padamu.
-----------------------------
Yakinkan Aku Bahwa Dirimu Akan Pergi
Ternyata masih matahari kemarin
Yang merenggut semua
Dinginku
Dan membuatku hidup
Ceriaku adalah diriku
Masalahku bukanlah dihatiku
Rasa cintamu jua tidak di kepalamu
Tapi antara jarum dan benang
Keluarkan jarum dan benangmu
Agar tidak menusuk dirimu sendiri
Sudahlah aku tak mampu lagi
Pergilah sayang berubahlah menjadi orang lain
Kamu bukan orang lain
Dan mereka tiada juga kamu
Yang lebih baik untukmu
Hiruplah kesalahan mereka dan dirimu
Agar kamu mengerti...
-----------------------------
CINTAKU SELALU ADA
Pergilah...
Dan buat hidupmu layaknya padi-padi menguning. Dan jangan kembali sebelum
cemara merunduk. Buanglah kapas-kapas hatimu. Cintaku akan selalu ada. Bukan
untukmu, mereka tapi Dia.
Dia yang melahirkanku lagi. Dan meninggalkan cerita lucu itu. Serta dirimu.
Dia juga menyeretku ke lembah permata biru dan zamrud hijau. Wangi-wangi rambut
lembut desirkan suara ditelingaku. Allaahu Akbar. Kebahagiaan membungkus
hariku.
Dia akan memberikan cinta melebihi cintamu yang tak pernah terucapkan.
Pergilah...
Carilah Dia
Untuk menenamani hidupmu
Dengan kesadaran.
-----------------------------
BIRU BARU
Air emas abadi
Hidupkan cahaya
Tawakkalkanku
Dan melukis diri sendiri
Gerak sejati
Lenturkan hati
Tunjukkan pikiran
Tenangkan kalbu
Tulisan abadi
Tundukkan pandangan
Getarkan pikiran
Semburkan keajaiban
Seperti intan
Dan batu-batuan
Manusia
Dan bukan manusia biasa
Kemudian aku
Hari ini
Esok
Akan berbeda
Itulah aku...
-----------------------------
SOREANG
Perjalanan panjang tanpa tangan hampa
Ringan langkah menempuh batu-batu yang beterbangan
Kuda-kuda berjingkrak menarik beban
Lelah penat tertelan oleh kawan
Mandi di air terjun
Mengumpan semangat untuk menelan tujuan
Dan kadang aku tertipu oleh percintaan
Sampai aku, mereka mendapatkannya kembali
Api hangatkan tubuh kami
Sejenak berfikir untuk ke depan
Hembuskan tiupan kobarannya
Hingga asap-asap cinta hilang ditelan dedaunan
Menu makan untuk hari ini
Lauk dan nasi, sambal terasi
Diatas rasa kebersamaan seorang teman
Telan menelan yang telah kami bakar
Gerak teriak air ikatkan persaudaraan kami
Bermain di antara pesawahan
Dan tertawa lepaskan keresahan
Kemudian berfikir masa kelanjutan
Kenangku bersama kawan-kawan
-----------------------------
PUNCAK TERENDAH
Kebun teh itu masih mengingatkan kami. Bahwa Tuhan masih Maha Penguasa. Di
antara jejak telapak pengembaraan kami. Dapat menjatuhkan kami ke dalam jurang
pelacuran.
Sejuk semilir bungkam mulut kami. Dan berkata, “Ini untuk kalian dari Tuhan-Mu.
Terhenyak sejenak dalam kerumunan orang berlalu lalang. Kembali menikmati
anugerah dari Nya.
Seongkak duri menghalangi pemandangan indah itu. Mereka telah kami saksikan
dan Tuhan lebih tahu dari kami. Tak peduli dengan siapa mereka berakting. Kenikmatan
sejenak coba kalahkan kekhusyuan doa-doa.
Mudah-mudahan mereka tak dijatuhkan ke jurang api. Kami akan selalu
mengingat itu dan berharap. Semoga Tuhan masih akan selalu menghamparkan
rumput-rumput hijau ini dan meneduhi kami dengan segumpal awan kelabu.
Terima kasih, terima lah hanya untuk-Mu. Maafkanlah mereka entah khilaf
atau tak tahu. Dan berikanlah angin sejuk itu setelah kami pergi.
-----------------------------
GELORA IJTIHAD
Duduk termenung diterpa angin malam
Memeluk keceriaan tadi siang
Semuanya pun terdiam dalam dingin
Menunggu aral rintangan berhenti
Sebatang rokok mengepul
Di tangan-tangan pahlawan
Menikmati semuanya untuk nanti
Di lapangan peperangan
Sampai waktunya tiba
Kita mesti berbenah
Eratkan tangan
Kepalkan kekuatan kita
Sampai jumpa,
Kita akan bertarung dengan zaman
Tak kan mengeluh keringat bercucuran
Berjalan ke gua-gua dan kembali sendirian
-----------------------------
SIAPA ITU?
Ternyata kamu.
Qolbi.
-----------------------------
COKELAT
Manis rasa lembut kasa
Sehalus pasir di ujung pantai kulon
Garis langit eratkan matahari hendak bersembunyi
Batas-batas cinta yang terbakar kembali
Yang dulu tersandung karang hitam
Cokelat...
Beda ombak dan daun-daun nyiur
Cokelat...
Gemuruhkan desir-desir angin
Kemudian kencangkan layar kapal
Petarung laut dan pecinta keindahan
Laut dan samudera akan berkata
Cokelat...
Meski tak ada diantara jalan-jalan besar
Sedikit di teluk dan bintang laut
Engkau
-----------------------------
No Name
Merah bukan marah
Hijau jalan baru
Kuning belum tentu matang
Biru langit dan lautan
Badai gemuruh
Ombak mengamuk
Pohan kelapa tumbang
Pasir pantai berubah warna
-----------------------------
Indonesia Pe-De
Merdeka,
Demokratis.
Tahun 2006 masih belum sejahtera.
Pintar saja, harus pake uang !
Coba kamu lihat!
Rumah bapakmu itu digusur.
Katanya, buat kesejahteraan?
Pencuri ayam digebukin, sampe mati!
Tikus yang ngerampok uangmu, dimana?
Yang punya uang yang menang.
Yang kaya sejahtera.
Kamu dimana?
Hak-hakmu hilang.
-----------------------------
Pendidikan Dasar
Seekor kucing tertidur. Perutnya mengendap-endap. Terlelap di antara panas
langit dan sejuknya angin.
Kita bukan kucing,
Kita bukan hewan lain,
Kita bisa berbincang.
Dan melangkah lakukan perubahan
Takkan berdiam dan tak dengar semua jeritan
Massa yang tercekik.
Kenapa kucing tak seperti semut?
Kenapa kita tak memerdekakan diri sendiri?
Menjaga dan memiliki negeri.
-----------------------------
Materi
Jangan seperti lalat,
mengerumuni sampah,
sebarkan penyakit busuk.
Seperti kecoa,
menggerogoti.
Asap membuntuti api.
-----------------------------
Demonstrasi
Massa,
Petani & buruh
Rusuh.
Sia-sia.
-----------------------------
TEORI DAN PRAKSIS
Jika aku menentang teori,
maka siapakah aku?
Jika aku menentang praksis,
maka siapakah aku?
Yang ingin mengerti.
Kukira hidup akan mudah
Dengan agama,
Kusangka dunia membuatku gembira.
Lalu kuraba hidupku,
Tak ada dunia dan agama
Di hatiku.
-----------------------------
KETIKA
Aku ingin menguasai dunia
Dengan egoku
Bahkan ingin seperti Tuhan
Menggerakkan manusia.
Aku tak suka dengan yang aku tak mengerti
Juga berbeda dalam hati dan pikiranku.
Apakah mungkin hidupku
Hanya fatamorgana
Atau sebuah karma
Mungkin pula jawaban dari semua ini
Adalah tidak pergi
Tapi tak berniat mendapat balasan
Air susu dibalas air tawar.
-----------------------------
Siapa bilang!
Siapabilangakutak marah,
Diam.
Siapabilangakutak benci,
Jauh.
Siapabilangakutak cinta,
Senyum.
Siapabilangakutak kecewa,
Pasrah.
Siapabilangakutak bahagia,
Rahasia.
Siapabilangakutak rindu,
Ingat.
Siapabilangakutak berdua,
Sendiri.
Siapabilangakutakadarasadikitanpalsuasananya, hilang.
-----------------------------
Zam-Zam
Zaman yang telah dibasahi kemenangan.
Pertemuan insan dengan Tuhannya.
Bersihkan noda bak noktah.
Yang mengerumuni jiwa-jiwa yang rindu.
-----------------------------
Akhirnya Kecewamu
Ketika kuharus pergi
Tinggalkan dirimu selamanya
Ketika kuharus mati
Bawa semua cinta yang pernah tercipta
Sesaat untuk kita
Biarkan kumenyayangi
Dirimu
Biarkan kumengasihi
Meski dirimu masih
bersamanya
Kau menangis
Kau terluka
Kau....
Saat cintamu dikhianati
Akhirnya kecewamu, kau
biarkan aku sendiri
Akhirnya kecewamu, kau
biarkan aku pergi
Akhirnya kecewamu, kau
biarkan aku mati
Akhirnya kecewamu.
-----------------------------
Dengarlah
Dengarlah oh sayang meski waktu tlah berlalu
Tak usah kau bimbang
Dia bukanlah milikmu
Wanita terindah dalam hidupmu
Tahanlah oh sayang air mata di pipimu
Kuyakin kau mampu melepasnya pergi
Memang dulu kau pernah
mengharapkannya
Mencari rasa dalam hatinya
Membawakannya bintang
Agar dia menjadi milikmu
seutuhnya
Yakinkan dirimu tuk mencintainya
Tanpa harus memiliki
Dan slalu apa adanya
Kupastikan cintamu takkan hilang.
-----------------------------
Indonesia 2
Indonesia...
Bukan ladang bencana
Bukan tanah yang murka
Gemah ripah loh jinawiku
Guntur membelah
Awan hitam marah
Hujan jadi laknat
Ooh Indonesia
Sampai kapan
Kau kembali
Sampai kapan
Kau bermurah hati
Darah berontak
Muntahkan jiwa
Lepaskan nyawa
Rebut singgasana
Ooooh Indonesiaku...
-----------------------------
KATA-KATA MAAF
Kuberharap satu kata dari bibirmu
Janji kau takkan biarkanku sendiri
Aku takut dan tak berdaya
Jika kau pergi meninggalkanku
Termenung kumasih menunggu
Bukan seuntai kata maaf darimu
Tapi kau kan mencoba mengerti
Dirimu
Sudah jangan menangis
Hapus air matamu
Dan biarkan kubawa bintang
Terindah untukmu
Aku kan selalu tersenyum
Menutup lukamu membahagiakanmu
Meski aku sedih jika dirimu
Menjauh dari cintaku
Sampai saat ini masih kucoba
Ingin kumengerti dirimu
Peluklah tubuhku menangislah
Karena aku takkan pernah menjauh.
-----------------------------
Harapan di Taman
Duhai cinta, mengapa harus berpaling
Berjalan, berlari dari keramaian
Hingga senja menyambut
Alangkah gelap orang yang melihat.
Duhai cinta, mengapa mesti
berbohong
Atas kejujuran mata yang
memandang
Mengapa mesti mulutmu
terbungkam
Engkau takut jatuh tak
berdaya
Warna-warna menghampirimu
Bunga kemarin yang terguyur hujan
Saat ini luntur, lusuh dan layu
Terbakar terpanggang matahari
Dikau sekarang telah jauh
Menari-nari tinggalkan
kekecewaan
Kembalilah seperti bunga
mawar di pagi hari
Duhai cinta...
-----------------------------
Perjalanan
Aku telah mengajakmu
Menunjukimu jalan setapak
Di tengah hutan itu
Jangan tersungkur, berjalanlah
Engkau ataupun aku ada di sini
Beriring mendaki
Semua tujuan yang terbengkalai
Karena hilang tertutup semak rimba
Ikutilah langkahku, kasih
Dan tinggalkan binatang buas yang hampir menerkammu
Menataplah ke depanmu
Setelah tak lama engkau menoleh ke belakangmu.
-----------------------------
Hanya Ilmu
Pergi ke Cina mencari sesuatu
Aku mendapatkannya.
Percuma...
Jika temanku masih di lembahnya
Aku takut ketinggian
Lalu terjatuh
Bukankah aku mau menjulurkan tangan ini?
Agar mereka bisa meniti tangga
Menjemputku.
-----------------------------
3333
Kenapa kekasih orang tak seperti kekasihku
Kekasihku tak seperti kekasih orang
Kekasih orang bukan kekasihku
Kekasihku bukan kekasih orang
Kekasihku tidak kekasihku
Kekasih orang tidak kekasih orang
Kekasih orang kekasihku
Sekali lagi, kekasihku bukan kekasih orang.
-----------------------------
Kampung Ayam
Rumahku terasa jauh
Saat kekasih membelah hatiku
Padahal aku rindu pada ibuku
Aku ataupun dia mencoba mengerti
Curah-curah air mata
Berlinang hari ke hari
Mengikuti hati ingin pergi
Meninggalkan dia lalu bersantun pada mereka
Jiwa dan ragaku memang tak menyatu
Ketika kaki melangkah
Tangan menulis
Hati tersungkur ingat padamu, ibu.
Bila pun tidak,
Aku ingin tetap ingin menjalani hidup
Dan perjalanan tanpa cinta
Kecuali darimu.
-----------------------------
Cerita Dua Adi Daya
Awan hari ini...
Tak seperti mendung kemarin
Banyak kata yang tak pernah
Bisa diucapkan
Ingin ke utara atau ke selatan
Hendak menemukan mukjizat
Dan saksi yang hidup dan mati
Menatap kafilah yang berlalu
Berjalanlah mereka dengan selimut
Cahaya mentari
Mencari sesuatu kekuatan
Untuk hidup di persimpangan.
-----------------------------
Bisa Dibilang...Isi Hati
Ketika hati ini terbelah
Terbagi dalam dua cinta
Entah terbang entah tenggelam
Menggoyahkan
Nafas-nafasmu yang kuraup
Dalam setiap detik dalam
hari
Aku pun tak tega melihat
dia
Terkatung, tergantung dan
terhinakan
Dan pada saat ini
Saat ingin menjadi diriku
Tanpa cinta siapa pun
Kecuali cinta ibu
Perempuan tercinta
memanggilku
Lalu mendekap erat
Jangan pergi!
Itulah dirimu
Bukan karena pernah singgah
Di hati...
Tapi jiwaku berontak meraung
Aku ingin selamatkan dia!
Bolehkah? Kasih!
Dia berenang-renag
Ingin keluar dari lumpur
Setelah hati lain
tenggelam
Permata biru yang kusimpan
Peganglah kuat-kuat untukmu
Aku hanya ingin memberinya sebatang kayu
Agar ia tak selamanya berkubang
Kita bukan hanya mimpi
Rajutan-rajutan asa dalam
hati
Kan kubuat sehelai kain
Untuk memayungi jiwa kita.
-----------------------------
Aku dan Toni
Aku dan Toni berjalan
Menghamiri semua celah tuk berlari
Lalu berlari semakin kencang
Yakin bisa mendobrak kedustaan
Toni bagai api tersulut
Dan aku adalah panasnya
Agar mimpi tak hanya mimpi
Agar cinta jadi kuasa
Aku dan Toni...
Masih mengumpulkan kayu bakar
Agar kami bisa makan hari ini.
-----------------------------
Nada Malam
Bermain dengan nada
Menyelami denting dentang biola
Sudah bosan aku bernyanyi
Dengan nafas yang tersengal
Seperti biasanya..
Dengan nafas yang penuh
asap rokok
Mual belum makan
Cuma gorengan yang
berminyak terasa di tenggorokan
Sorot mata yang tajam
Menghunus malam
Lantas tidur dengan mimpi
-----------------------------
Pengemis
Langkahku makin lambat
Di trotoar tengah kota
Kulihat seorang anak kecil
Berlari mengejar ibunya
Anak kecil menangis
Menatapku penuh curiga
Kusapu air mata di wajahnya
Sang ibu tak juga peduli
Di bawah panas matahari
Anak menjerit memanggil, ibu.....
Di tengah Kota Kembang
Tempat tidur si miskin
-----------------------------
Gadis Kemoceng
Dahinya berkerut
Bersihkan kaca mobil mewah
Memelas ingin dapat lima ratus rupiah
Wajahnya kumal hitam
Bercampur debu jalanan
Gadis tak dapat uangnya
Duduk diantara dua jalan
Matanya menatap tajam
Dengan kelopak yang menghadang keringat
Ia sebrangi lagi jalan itu dengan penuh asa
-----------------------------
Kampung Halamanku
Padi menguning di samping rumahku
Langit yang mendung pertanda akan hujan
Teriak anak kecil ingatkanku masa kecilku
Angin bertiup bak kududuk di pantai
Sejuk menerpa rambutku yang kaku
Capung-capung terbang kesana kemari
Oooh indahnya kampung halamanku
Sepuluh tahun lalu aku dan kamu
Berjalan beriring di pematang ini
Sepuluh tahun lalu aku dan kamu
Mengejar burung kenari
Sepuluh tahun lalu aku dan kamu
Mencari belalang di atas jerami
Malam yang indah...
Kampung halamanku
-----------------------------
KACA
Kaca jendela pecah,
Kaca
cermin jangan dipecahkan
Kalau mau
tahu,
Intan itu,
Batu.
-----------------------------
Terminal
Sejuk mentari pagi
Terusik oleh lalat sampah
Kilau jingga merona
Melepuh sampai siang
Roda-roda hidup berputar
Berguling-guling
Hanya satu yang dicari
Makan
Aku akan pulang
Bawa semua angan
Yang pernah kugantungkan
Di pundi-pundi pikiran
Oh Tuhan mohon bantuan
Dengan cahayaMu
Dan restu ibu bapakku
Kubawa kugenggam
-----------------------------
Dengan NamaMu
Ruang cinata yang sepi
Berharap kudapatkan kasihMu
Meski aku ragu..
Masih adakah ketulusan cintaMu
Yang membuatku mampu
Meyakinkan hati ini
Dengan namaMu ku membisu
Di ruang waktu yang terus berlalu
Mencoba hadapi
Rintangan kasihku padaMu
Dan aku ingin satu saat nanti
Kudapat mencintaMu sepenuh hati
Dan selalu bersamaMu
Ruang cinta yang sepi
Tanpa hadirMu dengan janji
namaMu yang telah megalir di tubuhku
membawaku ke dalam kedamaian
tetaplah Kau di sini
hingga kudatang suatu nanti
dan berdiri di sampingMu
-----------------------------
Dirimu
Hari ini kan berlalu
Tanpa cinta, tanpa duka, tanpa asa
Entah ku tak menegerti
Jalan panjang ku lewati
Pengorbanan hati ini
Akhirnya mampu kusadari
Ternyata cintaku untukmu
Meski ku harus terluka
Jalanku yang panjang dan berliku
Dan hati ini tak pernah henti
Mengingat dirimu menyebut namamu
Dalam sanubari yang terluka
Dirimu...
Dirimu...
Dirimu...saat ini
Kau tahu diriku atau dia yang bisa mengerti
Hadirimu dalam hati ini
Maaf ku tak mampu
Pilihlah dia menjadi kekasihmu.
-----------------------------
Aku Masih di Sini
Aku masih berdiri menyambut hadirmu
Maafkan ku tak membuatmu bahagia
Setelah kucoba mengerti arti cintamu
Jujur hati masih ingin bersamamu
Meski diriku takkan pernah menjadi
Lelaki yang sempurna untuk
Dirimu wanita tercantik dalam hidupku
Aku hanya bisa memberikan cinta
Mungkinkah dirimu dan diriku
Mampu tuk saling mengerti
Selalu jalani semua apa adanya
Kan kubuat cerita tentang kita
Menyatu dalam satu cinta
Kekal abadi selamanya
Aku masih berdiri di sini
Menantikan dirimu
Ku kan tetap di sini
Mencinta dan menjaga dirimu.
-----------------------------
RENUNGANKU
Malam ini...
Seperti malam kemarin.
Gelap dan dingin.
Tapi tak ada perubahan dalam diriku.
Sejengkal tanah dan selangkah arah.
Semampuku mengikuti kehendakNya.
Kuserahkan hidupku pada Maha Pengatur.
Terima kasih Tuhan
Kau telah tiba-kan aku sampai malam ini.
Tiba-kan pula aku sampai malam-malam esok.
Yang sepertinya masih gelap.
-----------------------------
TAUBAT
Astaghfirullaahal’azhiim..
Astaghfirullaaahal’azhiiim...
Astaghfirullaaaahal’azhiiiim....
Astaghfirullaaaaahal’azhiiiiim.....
Astaghfirullaaaaaahal’azhiiiiiim......
Astaghfirullaaaaaaahal’azhiiiiiiim......
Astaghfirullaahal’azhiim ‘an kulli dzanbin ‘azhiim..
Ya Allah, telah banyak aku berbuat dosa
Telah banyak aku tak melaksanakan perintahMu
Telah banyak aku melanggar laranganMu
Demi DzatMu Yang Maha Suci...
Ampunilah aku, hambaMu ini Ya Allah!
Ya Allah, hati ini sudah basah dilumuri cinta dunia
Hati ini dipenuhi prasangka buruk padaMu dan makhlukMu
Hati ini kadang tak menerima TaqdirMu
Demi KeagunganMu Yang Maha Abadi...
Ampunilah aku, hamba yang lemah tanpa CintaMu, Ya Allah!
Astaghfirullaahal’azhiim..
Astaghfirullaaahal’azhiiim...
Astaghfirullaaaahal’azhiiiim....
Astaghfirullaaaaahal’azhiiiiim.....
Astaghfirullaaaaaahal’azhiiiiiim......
Astaghfirullaaaaaaahal’azhiiiiiiim.......
Astaghfirullaahal’azhiim ‘an kulli dzanbin ‘azhiim..
Astaghfirullaaaaaaahal’azhiiiiiiim.......
Astaghfirullaaaaaahal’azhiiiiiim......
Astaghfirullaaaaahal’azhiiiiim.....
Astaghfirullaaaahal’azhiiiim....
Astaghfirullaaahal’azhiiim...
Astaghfirullaahal’azhiim..
-----------------------------
UNTUKMU
Kusimpan
tangisan ini
Demi
yang Satu
Maha
Sempurna
Melodi-melodi
indah yang suci
Meragap
jiwa membasuh nurani
Kau
membuatku menangis tersedu
Aku
takut…
Karena
ranting-ranting kekecewaan
Untukmu
hanya cinta
Tiada
bisa diraba
Karena
aku tiada bisa membuat Kau tersenyum
Kusimpan
hati ini
Demi
yang Tercinta
Maha
Abadi
Darah
ini akan menjadi kering
Terberangus
dalam kecongkakkan
Tenggorokan
ini haus dengan air. Dengan apa lagi?
Dengan
api?
Dengan
tanah?
Dengan
udara?
Dengan
dunia dan isinya?
Maasya
Allah…!!!Astaghfirullah..!!!
Astaghfirullah!
Astaghfirullaah!!
Astaghfirullaaah…!!!
Kuikuti
dia saja
Yang
rela memberiku anggur lalu…
Aku
mabuk dan jantungku hampir jatuh
Tangisan!
Aku
ingin menangis!
Aku
ingin menangis!
Aku
ingin menangis!
Melihat
Kau tersenyum
Sungguh
aku jauh, tapi kusimpan cinta untukMu…
-----------------------------
SURAT UNTUK SAUDARIKU DI
RUMAH SAKIT
Bangunlah
saudariku dari pembaringanmu.
Tegap
berjalanlah teruskan langkahmu.
Dirimu
satu jiwa bagiku.
Tuntaskan
perjuangan hidup kita.
Kudoakan
dirimu selalu di sana.
Mendapat
karunia…
Mendapat
rahmatNya…
Wahai
saudariku tercinta
Do’a
setiap waktu untukmu
Kembalilah
bersamaku untuk
Membahagiakan
ibu bapak kita.
Wahai
saudariku.
Jangan
putus harapan
Wahai
saudariku.
Do’aku
selalu menyertaimu.
-----------------------------
SAUDARAKU!!!
Apapun
engkau kata untuk diriku
Tak
rela otakku kau injak-injak dengan sepatu lusuhmu itu
Kau
tahu?
Otakku
ini ada di kepalaku!
Bukan
di pantat!
Bukan
di anuku!
Maka
dari itu mengertilah!
Panas
matahari tak selamanya kemarau
Jangan
kau dahulukan!
Mengangkat
dunia dengan kedua tanganmu itu susah!
Apalagi
hanya dengan tangan kirimu?
Aku
menyayangimu dengan rasa iba ini
Apalah
aku jika harus memukul punggungmu?
Katanya
kita ini saudara?!
Mana
mungkin aku menenggelamkanmu
Saat
kau tak bisa berenang?!
Mengertilah!
Rasakan
arang yang terbakar!
Sudah,
aku sudah lupakan ini.
Aku
maafkan kamu.
Suatu
saat simpan otak itu dikepalamu,
Saudaraku!
-----------------------------
DASAR, SETAN KAU!!!
Bejat!,
bejat!, bejat!
Kau
anggap apa hati manusia?
Kacang
kedelai? Yang bisa dibuat tempe lalu kau meremasnya?
Dasar,
setan kau!!!
Sudah
kubilang, manusia punya akal.
Kau
merasuk dalam kulit putih mulus perempuan, menggodaku?
Hampir
aku tergoda, setan!
Kau
menjelma seperti wanita bugil mempertontonkan buah dadanya?
Dasar,
setan kau!!!
Kau
himpit waktuku dengan tawa.
Kau
membuatku lupa dengan canda.
Kau
menjadikan aku lemah dengan wanita.
Kau
buat aku nekad memperkosa diriku sendiri.
Dasar,
setan kau!!!
Dimana
kau sekarang, setan!
Pengecut
kau!
Dasar,
setan!!!
-----------------------------
ORANG JELEK YANG BODOH
Karena kau cantik aku
tidak bisa mendekatimu.
Karena kau pintar aku
tidak bisa mencintaimu
-----------------------------
AKU TAK SEPERTI KAU
Aku
tak seperti kau.
Bisa
mengaji Qur’an itu lalu sholat.
Aku
tak seperti kau.
Hafal
hukum dan hikam.
Untuk
apa kau belajar?
Kalau
kau membiarkanku.
Untuk
apa bayan, ma’ani, mantiq sampai jauhar maknun?
Kalau
kau hanya membisu.
Aku
orang tak tahu agama.
Tapi
aku kenal.
Apa
kau benci orang yang tidak sholat?
Lalu
kau menyuruhnya atau mengacuhkannya?
Kau
hafal alfiyah, nadzam maqsud, jurumiyah, awamil.
Aku
hanya tahu Sincan, Narutto, Avatar, Popeye, dan Tom and Jerry.
Percuma
kau jadi orang, kalau kau benci orang sepertiku.
Aku
hanya ingin dimengerti.
Aku
pun tak ingin jadi orang bodoh!
Karena
kau orang pintar selalu menipuku.
Tak
menipu kau cemoohkan aku.
Tak
mencemooh kau biarkan aku.
Aku
tak seperti kau!
Karena
kau tak sepertiku.
Semakin
bodoh saja aku.
-----------------------------
KALAU KAU CINTA AKU
Kalau
kau cinta aku karena wajahku, maka sobek-sobeklah wajahku untuk kau tempel di
dinding kamarmu.
Kalau
kau cinta aku karena pakaianku, maka telanjangilah aku untuk kau nikmati tubuh
ini.
Kalau
kau cinta aku karena uangku, maka ambilah uangku dan pergilah jauh-jauh.
Kalau
kau cinta aku karena sepeda motorku, maka ambilah sepeda motorku lalu jadilah
tukang ojek yang baik.
Kalau
kau cinta aku karena kepintaranku, maka keluarlah kamu wahai orang-orang yang
sesat!
Kalau
kau cinta aku karena sifatku, maka sama halnya kau menjadi pengikut Si Musadeq
itu.
Kalau
kau cinta aku karena kebaikanku, maka rauplah semua kebaikan diri ini dan
jadilah kamu orang baik.
Kalau
kau cinta aku karena hatiku, maka sorry yah! Hatiku telah terisi cinta lain.
Kalau
kau cinta aku karena Tuhan, maka simpanlah cinta itu sampai mati meski aku tak
kau miliki.
Kalau
kau cinta aku karena aku ini jelek, maka anehlah aku!
-----------------------------
MANUSIA MAKHLUK BIASA
Telah
tercipta. Manusia.
Dengan
sempurna melebihi makhluk lainnya
Dan
paling mulia dengan akalnya.
Juga
hati memiliki cinta.
Kasih
sayang Allah pada manusia
Amat
besar rahmatNya
Walau
tiada satu pun manusia
Menyembah
sujud padaNya.
Manusia…
Makhluk
yang mulia dengan akhlaknya
Dan
kita semua…
Diperintah
hidup tuk mendapat ridoNya.
Manusia…
Hanya
makhluk biasa yang tak luput dari dosa.
Manusia…
Berjalan
di bumi dengan kehendakNya.
-----------------------------
KATA ORANG
Kata
orang, Tuhan itu Maha Kuasa tapi kenapa banyak manusia yang mengeluh?
Kata
orang, Muhammad itu manusia paling sempurna tapi kenapa banyak manusia yang
menempelkan gambar Ariel Peterpan dan Pasha Ungu?
Kata
orang, muslimin itu bersaudara tapi kenapa banyak manusia saling hantam, saling
injak demi nama besar?
Kata
orang, pendidikan itu penting tapi kenapa banyak orang pintar yang enggan
membagikan ilmunya?
Kata
orang, menuntuk ilmu itu wajib tapi kenapa banyak orang menuntut nilai tinggi?
Kata
orang, manusia itu pasti mati tapi kenapa banyak orang takut mati?
Kata
orang, banyak sekali kata orang banyak pula tapinya.
-----------------------------
TAK ADA BANYAK SEDIKIT
PUN JADI
Lebih
banyak orang yang menangis daripada yang tertawa.
Lebih
banyak orang miskin daripada orang kaya.
Lebih
banyak orang bodoh daripada orang pintar.
Lebih
banyak pengangguran daripada orang yang bekerja.
Lebih
sedikit orang yang cerdas daripada yang pintar.
Lebih
sedikit orang yang mengerti daripada yang tahu.
Lebih
sedikit orang mau daripada yang tertipu.
Bagaimana
perubahan ini mungkin terjadi?
Harus
apakah aku?
Praktis?
Apatis?
Hedonis?
Aku
hanya orang yang tak tahu.
Apa
mungkin aku yang bodoh dan tak mengerti?
Apa
mungkin mereka ternyata yang lebih baik?
Apa
mungkin luasnya dunia ini untuk orang yang ingin hidup di sini?
Bukankah
banyak orang yang tergeletak mati?
-----------------------------
RINDU
PADA IBU
Ibu!
Sudah tiga bulan aku tak berjuma denganmu
Rinduku padamu
Tak seperti rinduku pada kekasih hatiku
Ibu!
Maafkanlah semua salahku
Dan kebodohanku dulu, tak mengikuti kata-katamu
Ibu,
Sambutlah aku
Bulan depan aku pulang
Dengan senyummu.
-----------------------------
AKU DISINI
Kekasihku,
Semuanya telah berlalu
Kekasihku,
Waktu telah menungguku
Kekasihku,
Biarkanlah aku mengerti
Biarkanlah aku yakin dengan cintamu
Dalam perjalanan ini
-----------------------------
INDONESIA
Indo orang-orang
Indo pikiran
Indo bahasa
Indo agama
Indo amal dan maksiat
Macam-macam pula
bencana.
-----------------------------
WAHAI
PEMIMPI
Bangunlah, temanku!
Terlalu berat dunia ini
Untuk kau bawa dalam mimpi
Wahai pemimpi
Tegaklah dari pembaringanmu
Wahai pemimpi
Aku sudah menunggumu di alam nyata
Sebelum kau terlelap dan tak kembali.
-----------------------------
LISTIA
Tak
sengaja kudekat denganmu
Melewati
hari dalam langkahku
Sejenak
kurasakan hadir cinta
Dalam
hatiku untukmu
Sayang
kau masih milik yang lain
Ingin
kutemukan sebutir intan kasih dihatimu
Maafkanlah
sayangku tak bisa pergi
Jauh
darimu selalu membuatku ragu
Kau
seperti fortuna pagi
Menggugah
diriku dari mimpi
Kuingin
kau selalu bersamaku
Meski
aku sebatas sahabatmu
Listia....
-----------------------------
NIHANOFA
Siapakah engkau wahai NIHANOFA?
Dirimu tersangkut dalam hatiku
Apa kabarmu dengan kedustaanku ini
Akupun enggan berpisah denganmu
Tapi rinduku?
Hadirlah...
Hadirlah...
Hadirlah...
Hadirlah...
Hadirlah...
Hadirlah...
Hadirlah...
Supaya aku benar tercipta untukmu
-----------------------------
AYAH
Dulu bahumu kekar
Mengangkat padi dari sawah
Mengayunkan cangkul
Membalikkan tanah
Ayah,
Meski aku banyak melawanmu
Namun saat ini aku rindu
Waktu kita bersenda gurau di depan rumah
Ayah,
Badanmu kini tlah mengering
Sesalku ingin kubalas dengan bakti padamu
Aku ingin segera pulang
Menangis di atas kakimu
Lalu berdo’a bersama
Untuk kesejahteraan keluarga kita.
-----------------------------
HALAMAN
DEPAN RUMAHKU
Aku seperti melihat rumput hijau itu berdiri
Di bawah rindangnya buah mangga
Aku duduk memetik nada gitar
Kualunkan pada alam menyahut dengan angin
Pohon-pohon padi yang kutanam kemarin
Melambaikan kata selamat datang
Di surgamu dan liang lahadmu
Mereka berbisik nada kedamaian di hati
-----------------------------
BENAR
Salah. Bersalah. Disalahkan. Dipersalahkan.
Dipermasalahkan. Tersalahkan. Menyalahkan.
Kuakui.
Jari telunjukku untukmu dan empat jari lainnya untukku.
-----------------------------
DO’A
PERPISAHAN
سلام سلام لمشيخي
سلام سلام لأستذتي
سلام سلام لجملاء
سلام سلام لزعما
Wahai guru-guruku
Terima kasih jasa-jasamu
Sungguh agung pengorbananmu
Karena Allah semua amalmu
Wahai teman-temanku
Do’akanlah kepergianku
Untuk mencari ilmu
Semoga hasil cita-citaku
مع السلام يا حبا ئب مع السلام
الى لقاء يا حبا ئب مع السلام
مع السلام يا حبا ئب مع السلام
مع السلام
مع السلام
-----------------------------
Aku
Juga Bisa
Aku bisa berjalan cepat
seperti mereka
Secepat mereka berlari
memburu dunia maya
Meski aku hitam dan
buruk rupa
????
Kau membunuhku dengan
kelemahanku
Lihatlah jika aku
berdiri tegak memegang senjata
Aku pun mampu berteriak,
“Lawaaaan!!!!”
?????
Tidak kah kau lihat!
Aku menjadi korban mata
jalan
Aku menjadi bahan
pelampiasan
??????
Apalagi dengan diriku
seperti ini
Bertutup kepala dan
berjubah
Kau sangka aku tak
waras?
???????
Aku bisa mencetak dunia
Seperti yang kau lakukan
????????
-----------------------------
SELEPAS SUBUH
Matahari perlahan naik
Ditonggak oleh bayang-bayang daun nyiur
Selepas subuh
Terangi langkah ukirkan satu bait puisi
Sungguh
Segar wajahku selepas subuh
Menghirup udara bebas
Pergi dari gubuk tempat tidurku
Dengan menggendong keranjang sampah
Mencari apa yang orang cari
Selepas subuh mencari nafkah
Mungkin takkan pernah berubah
Banyak sampah yang harus kupilah
Dari bukit sampah di pinggir kali
Kujual plastik bekas di punggungku
Kepada mereka dengan harga murah
Aku pun dapat sepuluh ribu rupiah
Untuk isteri dan anakku makan
-----------------------------
BILIK BAMBU
Bilik ini satu-satunya
Milik ayahku
Yang pernah dirobohkan oleh orang kota
Tetap saja kami terlelap tidur
Karena ayahku membuat bilik lagi
Masih di pojok kota
Aku juga tidur
Dengan selimut nyamuk kali yang ganas
Suatu hari
Aku akan membuat bilik lain
Di tengah kota
Kalau aku sudah besar nanti
Lalu
Orang kota menyewa bilik kami
Dan selimut nyamuk
Bilik milik ayahku sekarang sudah hancur
Lapuk terendam air banyak sekali
Tapi selimut nyamuknya makin banyak
Aku bisa tidur lebih nyenyak
Di bilik air mata
-----------------------------
KIAMAT
Dunia
dalam gelembung busa
Menyemburkan
cahaya silau di jagad raya
Manusia
panik, berlari kesana kemari
Terkoyak
oleh angin dan ombak batu raksasa
Tanah
yang kering terbelah lebar
Ambruk
Aku
dan yang orang lain tak bisa keluar
Karena
dunia dalam gelembung busa
Aku
melihatnya
Tujuh
matahari terasa dekat mengitari sekelilingku
Muncul
di sebelah barat panas menyengat
Seperti
tak ada malam hari
Gunung
dan bukit menggulung tanah di depan mataku
Sekejap
dunia menjadi hening
Manusia
terkapar dalam gelembung busa
Aku
dan manusia lain terbang dengan gelembung busa
Dari
dunia yang telah hancur berkeping-keping
Beberapa
orang yang kukenal tak ingin pergi bersama
Rela
mati ditelan bersama bumi dalam gelembung busa
Di
dunia yang lain
Aku
melihat orang-orang yang pindah bersamaku
Sebagian
dunia ini terlihat hijau sejuk dan sebagian terlihat hitam gelap
Aku
tak melakukan apa-apa diam tak bergerak
Batas
hitam dan hijau tak terlihat sama sekali
Seperti
tak ada sekat
Di
sebagian dunia yang gelap orang-orang berkelahi, berebut, saling menyalahkan
Karna
dunia pertama telah musnah
Ada
juga yang berkelahi memperebutkan harta mereka di sini
Tak
henti-henti, tak lelah
Mereka
mati oleh tangan mereka sendiri dan hidup kembali, terus berulang
Di
sebagian dunia yang sejuk
Orang-orang
santai dengan damainya
Wajah
mereka segar bersih
Aku
tak berbuat apa-apa
Tiba-tiba
seseorang berlari mengejarku
Seperti
membawa parang di tangannya
Di
sebagian dunia gelap
Aku
melihatnya
Diriku
mengejar diriku sendiri
Hingga
aku tak sadarkan diri
Gelap
-----------------------------
SYA’IR LAGUKU
Biru indah di
langit hari ini
Ingatkanku
saat kita berjalan dulu
Tak ada yang
tahu cinta kita begitu bergelora
Hanyalah kamu
pemaisuri hatiku
Aku yang tak
bisa melupakanmu
Berharap
semuanya bisa kembali setelah kau pergi
Mencoba
menggapai awan putih di angkasa
Namun semua
sirna karna waktu
Ingatlah saat
kau butuh aku tuk menemani tidurmu
Ingatlah saat
ku bawakan bintang untukmu
Jujurlah
dengan perasaan di hatimu
Dan kenanglah
lagu ini jika aku tak bersamamu lagi.
-----------------------------
DAMAINYA HATI
Sendiri
membawa anganku melayang
Tersadar
diriku selama ini hanya mampu diam dan membisu.
Kini
cintaku telah tiba menerangi langit di hatiku
Menuntunku
ke jalan penuh harapan.
Damainya
hati ini telah kumiliki
Melepaskan
duka semua lara.
Indahnya
hari membawaku ke alam sunyi
Merenungi,
melewati problema di jiwaku.
Datang
dan perginya cinta yang kucari
Meluluhkan
hati dan tetesan air mata.
Kini
cintaku telah datang kembali membahagiakanku lagi
Teguhkan
hatiku terus berjalan.
Damainya
hati ini telah kumiliki
Dan
takkan kulepaskan lagi
Damainya
hati selalu mengiringi hari
Bersama
cinta yang tulus dan suci.
-----------------------------
YANG PASTI-PASTI
Aku
percaya diriku bisa memilikimu
Dengan
semua yang ada dalam hatiku
Aku
yakin aku mampu mencintaimu
Karena
semua yang kulakukan hanyalah untukmu.
Mendekatlah
cobalah kau raba hati ini
Kan
kau temukan indahnya cinta
Percayalah
kutakkan melukaimu
Begitu
indahnya dirimu, aku ingin kamu.
Rasakan
hangatnya pelukku
Betapa
besarnya cintaku padamu
Bukalah
pintu hatimu untukku
Biar
kugenggam hatimu.
-----------------------------
TAKKAN PERNAH LEPAS
Kau
tinggalkanku saat kutak sadar telah menyakitimu
Berlari
jauh melewati batas waktu.
Ku
disini menikmati indahnya rasa sepi
Namun
tak pernah kucoba untuk melupakanmu.
Takkan
pernah lepas namamu di ingatanku
Pernah
jalani masa-masa indah dulu
Masih
ingatkah kau tentang cerita itu
Yang
takkan pernah lepas dari hatiku.
Mencari
penggantimu melumpuhkanku
Mungkin
semua orang sudah tahu bahwa kaulah milikku
Semoga
kau bisa memaafkanku tuk kembali mencintamu
Dan
takkan pernah kulepaskan…
Takkan
pernah lepas namamu di hatiku
Kenangan
indah masa lalu
Masihkah
kau inginkanku untukmu
Yang
takkan pernah lepas dari hatimu.
-----------------------------
BERSAMAMU
Ku
hanya ingin dengar kau bisikan isi hatimu
Dalam
mimpiku jauh terbang bersamamu
Karena
ku tak ingin sia-siakan hidupku tanpamu
Karena
ku hanya ingin setiap waktu selalu disampingmu.
Ku
kan mencintaimu sayang
Selalu
Melihat
mentari pagi bersinar bersamamu
Selalu
Sayang
dirimulah yang kumau
Sandarkanlah
dirimu di bahuku
Ku
percaya semua yang kurasakan dalam dirimu
Keabadian
hanyalah milik kita.
Kau
cantik, begitu cantik
Tak
tahu apa yang mesti kulakukan untukmu
Semua
tak cukup membalas cintamu
Ku
kan selalu disini selamanya bersamamu.
Antologi puisi ini bisa ditemukan juga di katalog karya sastra mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab & Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.
Post a Comment (0)