Pengertian Filologi
- Filologi berasal dari bahasa Yunani philein, "cinta" dan logos, "kata". Filologi merupakan ilmu yang mempelajari naskah-naskah manuskrip, biasanya dari zaman kuno.
- Menurut Kamus Istilah Filologi (Baroroh Baried, R. Amin Soedoro, R. Suhardi, Sawu, M. Syakir, Siti Chamamah Suratno: 1977), filologi merupakan ilmu yang menyelidiki perkembangan kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya atau yang menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraan-nya.
- Sementara itu dalam Leksikon Sastra (Suhendra Yusuf: 1995) dikatakan bahwa dalam cakupan yang luas filologi berarti seperti tersebut di atas, sedangkan dalam cakupan yang lebih sempit, filologi merupakan telaah naskah kuno untuk menentukan keaslian, bentuk autentik, dan makna yang terkandung di dalam naskah itu.
- Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu-Zain) (J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain: 1994) menekankan bahwa filologi meneliti dan membahas naskah-naskah lama sebagai hasil karya sastra untuk mengetahui bahasa, sastra, dan budaya bangsa melalui tulisan dalam naskah itu.
- Sementara W.J.S. Poerwadarminta (1982) dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia lebih menekankan bahwa filologi mempelajari kebudayaan manusia terutama dengan menelaah karya sastra atau sumber-sumber tertulis.
- Koentjaraningrat, dkk. (1984) dalam Kamus Istilah Antropologi mengungkapkan filologi sebagai ilmu yang mempelajari bahasa kesusastraan dan sejarah moral dan intelektual dengan menggunakan naskah kuno sebagai sumber.
- Dick Hartoko dan B. Rahmanto (1986) dalam Pemandu di Dunia Sastra mengungkapkan asal kata filologi, yaitu “philos” dan “logos” yang berarti cinta terhadap kata. Sementara itu tugas seorang filolog adalah membanding-bandingkan naskah-naskah kuno untuk melacak versi yang asli, lalu menerbitkannya dengan catatan kritis.
- Webster’s New Collegiate Dictionary (1953) mendefinisi-kan filologi ke dalam tiga hal, yaitu:
- cinta pengetahuan atau cinta sastra, yaitu studi sastra, dalam arti luas termasuk etimologi, tata bahasa, kritik, sejarah sastra dan linguistik;
- Ilmu linguistik;
- Studi tentang budaya orang-orang beradab sebagaimana dinyatakan dalam bahasa, sastra, dan religi mereka, termasuk studi bahasa dan perbandingannya dengan bahasa serumpun, studi tata bahasa, etimologi, fonologi, morfologi, semantik, kritik teks, dll.
- Dictionary of World Literature (Joseph T. Shipley, ed.: 1962) memuat definisi filologi secara panjang lebar. Dalam kamus ini dijelaskan asal kata filologi dan orang-orang yang pertama kali menggunakan kata itu. Di samping itu dijelaskan pula perkembangan ilmu filologi di beberapa tempat. Misalnya pada abad ke-19 istilah filologi di Inggris selalu berhubungan dengan ilmu linguistik. Filologi juga termasuk dalam teori sastra dan sejarah sastra. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa kritik sastra tidak mungkin ada tanpa filologi.
Filologi adalah suatu ilmu yang objek penelitiannya merupkan naskah-naskah lama.
Filologi berhubungan erat dengan bahasa, sastra, dan budaya. Filologi menelaah bahasa, sastra, dan budaya itu dengan bersumber pada naskah-naskah kuno. Dari naskah-naskah kuno itu dapat diketahui pula perkembangan bahasa, sastra, budaya, moral, dan intelektual suatu bangsa.
Pengertian Naskah dalam Filologi
Naskah yang dimaksud dalam kajian filologi adalah semua bahan tulisan tangan peninggalan nenek moyang kita. Naskah tersebut tersebut ditulis pada kertas, lontar, kulit kayu, dan rotan.
Dalam bahasa latin, naskah disebut codex, dalam bahasa Inggris disebut manuscript, dan dalam bahasa Belanda disebut handschrift.
Kenapa tulisan di batu tidak masuk ke dalam kajian filologi?
Karena ilmu yang mengkaji tulisan pada batu disebut epigrafi yang merupakan bagin dari kajian ilmu arkheologi.
Penelitian filologi berfokus pada teks dan naskah. Penelitian filologi yang fokus khusus pada teks disebut kritik teks (textual criticism) atau tekstologi (textology). Sedangkan yang berfokus pada naskah dan bahannya disebut kodekologi (codexology).
Keragaman Naskah (di Nusantara)
Sebagai negara kesatuan berbagai bangsa/suku, Indonesia memiliki banyak sekali dokumentasi manuskrip atau naskah kuno. Tentunya semua naskah itu dikaji oleh filologi.
Naskah Nusantara Berdasarkan Isinya
Berdasarkan isinya, naskah di Nusantara dibagi menjadi 2 macam, yaitu naskah karya sastra dan naskah bukan karya sastra.
Naskah karya sastra biasa berupa cerita dongeng, legenda, mite, pantun, syair, dan gurindam.
Sedangkan naskah bukan karya sastra berupa undang-undang, adat-istiadat, car membuat obat, cara membuat rumah, dan lain sebagainya.
Naskah Nusantara Berdasarkan Bahan, Bahasa, dan Bentuknya.
Naskah yang ditulis di atas kertas biasanya naskah-naskah berbahasa Melayu dan Jawa. Naskah yang ditulis di atas lontar ada pada naskah berbahasa Jawa dan Bali. Sedangkan naskah yang ditulis diatas kulit kayu/rotan ditemukan pada naskah berbahasa Batak.
Bahasa yang digunakan pada sebagian besar naskah di Nusantara yaitu Jawa, Bali, Sunda, Melayu, Aceh, Batak, Minangkabau, Bugis, Makassar, Banjar, dan Wolio.
Aksara yang digunakannya meliputi aksara Bali, Jawa, Sunda, Jawi (Arab-Melayu), Pegon, Bugis, Makassar, Karo, Mandailing, Rejang, Toba, Lampung, dan Kerinci.
Sedangkan dari bentuknya naskah Nusantara terdiri dari prosa, prosa berirama, puisi, dan drama.
Tugas Pokok Penelitian Filologi
Filologi dikatakan juga sebagai ilmu yang menyelidiki kebudayaan atau sejarah suatu bangsa berdasarkan naskah. Oleh karena itu sebuah naskah/manuskrip harus diteliti dengan cermat.
Filologi membutuhkan bantuan cabang ilmu lain dalam proses penelitiannya seperti ilmu bahasa (linguistik), sejarah, sastra, agama, antropologi, sosiologi, dan pengetahuan pendukung lainnya.
Tugas pokok filologi adalah untuk mengetahui apakah isi suatu naskah tidak salah atau disadur orang lain atau tidak. Apakah isinya berbeda dengan naskah lain atau tidak. Mengingat banyak sekali naskah serupa dan sejenis yang memiliki perbedaan.
Beberapa penyebab naskah sejenis memiliki perbedaan tulisan, isi, atau bahasanya yaitu:
- Penyalin naskah tidak cermat memperhatiakan isi kalimat yang disalinnya atau penyalinan dilakukan otomatis.
- Penyalin sengaja mengubah kata, menambah atau mengurangi kata atau susunan kalimat yang dianggap salah.
- Penyalin naskah menggunakan gaya bahasanya sendiri.
- Ada bagian yang hilang atau lupa tidak tertulis jika naskah merupakan salinan dari lisan.
Secara khusus tugas filologi adalah kritik teks yang membandingkan, mempertimbangkan, dan menentukan apakah naskah tersebut asli atau naskah autoritatif serta melakukan perbaikan dari kesalahan. Perbaikan itu dipertanggungjawbkan dalam sebuah catatan yang disebut aparat kritik (apparatus criticus).
Untuk metode penelitian filologi akan dijelaskan dalam tulisan selanjutnya.
Sumber:
Dr. H. Edwar Djamaris, APU; Metode Penelitian Filologi
Sumber:
Dr. H. Edwar Djamaris, APU; Metode Penelitian Filologi
Post a Comment