Dalam mengungkap isi sebuah manuskrip diperlukan adanya langkah-langkah yang sistematis dan dilakukan secara detail. Langkah tersebut harus terstruktur sebagaimana dalam proses penelitian. Berikut ini tahapan-tahapan penelitian Filologi.
- Pengumpulan Data
- Deskripsi Naskah
- Pertimbangan dan Pengguguran Naskah
- Penentuan Naskah Asli
- Transliterasi
- Penyuntingan Teks
Tahapan-Tahapan Penelitian Filologi
Pengumpulan Data
Tahapan pertama dalam sebuah penelitian Filologi adalah pengumpulan data berupa inventarisasi naskah.
Biasanya sebuah manuskrip tidak berdiri sendiri karena adanya proses penyalinan, penyaduran atau pendokumentasian dari sastra lisan.
Pengumpulan data dilakukan dengan dua metode, yaitu:
- Metode Studi Pustaka
Metode ini paling banyak digunakan oleh peneliti muda yang ingin melakukan penelitian Filologi dan dituangkan dalam sebuah skripsi.
Metode pngeumpulan data ini paling mudah dibandingkan dengan metode studi lapangan. Sumber datanya adalah katalog naskah/manuskrip yang ada di berbagai museum atau universitas.
Sumber data lainnya adalah buku daftar naskah yang terdapat di perpustakaan, museum, atau instansi/lembaga yang memberikan perhatian pada naskah kuno.
- Metode Studi Lapangan
Sebagian besar naskah kuno Nusantara tersimpan bukan di perpustakaan atau museum. Melainkan disimpan di tokoh masyarakat, kepala adat, orang yang dihormati, atau orang yang memiliki hubungan keturunan dengan apa yang berkaitan dengan naskah tersebut.
Biasanya, masyarakat menyimpan naskah karena sangat berharga dan dikeramatkan. Contohnya silsilah keturunan, mantera, tata cara pengobatan, dan naskah keagamaan.
Sumber data yang bisa didatangi adalah pesantren, surau/mesjid, tempat seni budaya, tokoh masyarakat, budayawan, atau keturunan kerajaan terdahulu yang diamanati untuk menyimpan naskah tersebut.
Selanjutnya:
Sumber:
Dr. H. Edwar Djamaris, APU
Post a Comment (0)