Ukuran Makna
Para Ilmuwan bahasa menggunakan ukuran makna untuk memperjelas tujuan makna. Dr. Muhammad Muhktar ‘Umar menjelaskan ada beberapa ukuran makna seperti di bawah ini:
- Ukuran makna dasar pada kata-kata yang berlawanan. Pada dua kata yang berlawanan kata dan penggunaannya sesuai realita objektif padahal menunjukkan makna yang umum. Penggunaan kata ini mempengaruhi makna sehingga terjadi penyempitan makna untuk kata masing-masing. Seperti kata ‘panas’, ‘hangat’, ‘sedang’, ‘sejuk’, ‘dingin’, dan ‘beku’. Semua kata itu menunjukkan makna umum, yaitu cuaca namun perbedaan penggunaannya disebabkan karena realita yang ada. Perbedaan makna pada kata-kata di atas dibedakan karena tingkat kenyataannya.
- Ukuran perbedaan dalam makna objektif dengan menyandarkan pada pemahaman orang yang berbeda-beda. Ukuran makna ini telah dijelaskan oleh Charles E. Osgood dengan teorinya yaitu ‘Psycho-semantics’. Dalam ukuran makna ini, sebuah kata memiliki perbedaan yang jelas dalam maknai dengan kata yang lain. Contohnya kata خشن yang berarti ‘kasar’ dan kata ناعم yang berarti ‘lembut’. Ukuran makna ini juga disebut sebagai lawan kata atau antonimi
- Ukuran psikologi pengguna bahasa. Ukuran makna tergantung pada segala hal yang berhubungan langsung dengan psikologi manusia. Pemahaman manusia sangat mempengaruhi makna, apabila pemahaman sempit, maka makna itu menjadi sempit dan apabila pemahamannya luas maka makna itu akan menjadi luas. Perubahan makna kata menjadi lebih sempit dinamakan peyorasi sedangkan perubahan makna kata menjadi lebih luas dinamakan ameliorasi.
- Ukuran tingkat makna seperti pada makna ‘ahdats’ (tertawa, berbicara, membaca, dan menulis) dan kata-kata sifat seperti cerdas, panjang, bodoh, mahir, dan lain sebagainya.
Stephen Ullmann menjelaskan teori yang dikemukakan oleh C. E. Osgood, G. J. Suci, dan P. H. Tannenbaum tentang The Measurement of Meaning. Teori ini digunakan untuk mengukur suatu makna. Meskipun agak rumit, namun titik awalnya adalah ‘pembedaan makna’ (semantic differential). Alat dalam tes pengukuran ini berupa tujuh titik yang di ujungnya berisi dua buah adjektiva yang bertentangan, contohnya kata ‘ayah’ di bawah ini.
AYAH
Bahagia ----:----:-X--:----:----:----:---- sedih
Keras ----:--X-:----:----:----:----:---- lembut
Lamban ----:----:----:----:--X-:----:---- cekatan
Sumber:
Stephen Ullman, Semantics, an Introduction to the Science of Meaning. 2007. terjemahan dan diadaptasi oleh Sumarsono. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Hlm. 80-84.
Post a Comment (0)