Psikolinguistik merupakan gabungan kajian linguistik dan psikologi. Dimana manusia mempelajari bahasa dari kebiasaan/ tingkah laku yang merupakan kajian dalam ilmu psikologi.
Kebiasaan/tingkah laku yang diukur dalam mempelajari dan mendapatkan bahasa didominasi perilaku verbal.
Teori Behaviorisme
Teori Behaviorisme dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa merupakan salah satu hasil penerapan behaviorisme dalam ilmu jiwa (psikologi) terhadap perilaku verbal manusia.
Teori Behaviorisme dimulai oleh Pavlov (1849-1936 M) yang mengamati perilaku anjing yang merespon dengan tindakan terhadap stimulus kondisi tertentu.
Eksperimen Pavlov bertujuan untuk mengetahui dengan jelas respon yang akan muncul dalam sebuah pengondisian (pembiasaan). Eksperimen dilakukan dengan syarat sesuai dengan asas behaviorisme yaitu stimulus (rangsangan), respon (gerak balas), dan reinforcement (penguat).
Hasil eksperimen inilah yang menjadi salah satu aliran behaviorisme dengan nama classical conditioning (pembiasaan klasik).
Pakar psikologi yang menganut aliran classical conditioning diantaranya J.B. Watson (1878-1958 M) dan Skinner.
Watson dikenal sebagai tokoh utama aliran psikologi behaviorisme, sedangkan Skinner dikenal sebagai tokoh utama pengajaran terprogram (programmed learning).
Tokoh lainnya, Edward L. Thorndike (1874-1949 M) menambahkan kaidah dalam aliran classical conditioning, yaitu hukum efek atau akibat (the law of effect).
Para penganut teori di atas memberikan perhatian besar pada peran faktor-faktor pendorong dalam memperkuat stimulus dan respon.
Kemudian lahirlah beberapa hukum oleh penganut teori ini antara lain; hukum penghubungan yang dikondisikan, hukum pengulangan, hukum transfer belajar, hukum pengurangan hasil pembiasaan, dan hukum hasil pembelajaran.
Kaidah hukum inilah yang diaplikasikan dalam proses belajar mengajar manusia di sekolah dan masyarakat.
Pengaruh Teori Behaviorisme dalam Pemerolehan Bahasa Ibu
Dalam psikologi tingkah laku, Skinner adalah pakar yang paling menonjol. Dalam bukunya, Behavior Modification (Modifikasi Tingkah Laku), ia menjelaskan teori pengalaman yang bersifat pengetahuan dan teori yang berkaitan dengan upaua mengubah tingkah laku atau kebiasaan.
Contohnya, seorang anak menerima pengetahuan bahasa dari lingkungan tempat tinggalnya. Ia terpengaruh oleh lingkungan tapi tidak bisa mempengaruhi lingkungannya.
Anak-anak memperoleh bahasa berdasarkan kebiasaan orangtua, guru, dan orang-orang di sekitarnya.
Jangan aneh jika ada anak yang berbicara bahasa kasar yang terkesan tidak sopan dalam kesepakatan umum. Sangat besar kemungkinan itu terjadi karena pengaruh kuat orang tua dan sekitarnya menggunakan bahasa kasar sebagaimana anak-anak menirunya.
Perilaku lingkungan memiliki peran besar terhadap pemerolehan bahasa. Semakin baik perilaku verbal suatu komunitas maka anak-anak disekitarnya akan memperoleh bahasa yang baik pula. Begitu pula sebaliknya.
Inilah yang menjadi alasan pengaruh behaviorisme dalam memperoleh bahasa ibu. Juga dalam memperoleh pembelajaran bahasa secara umum.
Sumber: Prof. Dr. Abdul Aziz bin Ibrahim el-Ushaili; 2009. Psikolinguistik Pembelajaran Bahasa Arab; Bandung. Humaniora
Post a Comment (0)