-->
Penciptaan Alam Semesta dengan Bilangan 7
Allah swt telah menciptakan tujuh hal kemudian menghiasi atau melengkapinya dengan tujuh hal yang lain, kemudian tujuh hal pelengkap itu dilengkapi pula olah tujuh hal yang lain. Pertama, Allah menciptakan alam semesta dengan tujuh lapis langit. Firman Allah swt:
Kemudian Allah menghiasi ketujuh lapis langit itu dengan tujuh planet (bintang). Firman Allah swt:
Kedua, Allah menciptakan bumi dengan tujuh lapis tanah. Firman Allah swt:
Kemudian Allah menciptakan tujuh lautan (samudera) di atas bumi. Firman Allah swt:
Ketiga, Allah menciptakan neraka tujuh tingkatan, yaitu: neraka Jahannam, neraka Sa’ir, neraka Saqar, neraka Jahim, neraka Hathamah, neraka Ladzi, dan neraka Hawiyah. Di setiap neraka itu terdapat tujuh pintu. Firman Allah swt:
Keempat, Allah menciptakan Qur’an menjadi tujuh bagian kemudian menghiasinya dengan tujuh ayat, yaitu surat Al Fatihah. Firman Allah swt:
Kelima, Allah menciptakan manusia dengan tujuh anggota badan, yaitu dua tangan, dua kaki, dua pinggang, dan satu wajah kemudian menghiasinya dengan tujuh ibadah; dua tangan untuk berdo’a, dua kaki untuk berjalan, pinggang untuk duduk (I’tikaf), dan wajah untuk bersujud. Firman Allah swt:
Keenam, Allah menciptakan usia manusia dengan tujuh fase umur, yaitu; bayi, anak-anak, remaja, pemuda, dewasa, dan masa tua kemudia menghiasinya dengan tujuh kata, yaitu; laa ilaaha illa Allah muhammad rasuul Allah. Firman Allah swt:
Ketujuh, Allah menciptakan dunia dengan tujuh wilayah, yaitu; Hindustan, Hijaz, Bashrah, Badiyah dan Kuffah, Irak, Syam, Khurasan hingga Balkhi, Ruum (Romawi) dan Armenia, negeri Ya’juj dan Ma’juj, dan terakhir negeri Cina dan Turkistan. Kemudian Allah menghiasi tujuh wilayah tersebut dengan tujuh nama hari, yaitu; Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at. Allah telah memuliakan tujuh hari tersebut dengan para Nabi yang mulia. Allah memuliakan hari Sabtu dengan Nabi Musa as, hari Minggu dengan Nabi Isa as, hari Senin dengan Nabi Daud as, hari selasa dengan Nabi Sulaiman as, hari Rabu dengan Nabi Ya’qub as, hari Kamis dengan Nabi Adam as, dan hari Jum’at dengan Nabi Muhammad saw dan ummatnya.
Hal inilah yang menjadi latar belakang ditulisnya kitab yang berisi tujuh bab dalam menjelaskan makna hari yang tujuh secara tersusun seperti di atas agar menjadi i’tibar bagi semua.
وبنينا فوقكم سبعا شدادا
Kemudian Allah menghiasi ketujuh lapis langit itu dengan tujuh planet (bintang). Firman Allah swt:
وزيناها للناظرين
Kedua, Allah menciptakan bumi dengan tujuh lapis tanah. Firman Allah swt:
الذي خلق سبع سموات ومن الأرض مثلهن
Kemudian Allah menciptakan tujuh lautan (samudera) di atas bumi. Firman Allah swt:
والبحر بمده من بعده بسعة
Ketiga, Allah menciptakan neraka tujuh tingkatan, yaitu: neraka Jahannam, neraka Sa’ir, neraka Saqar, neraka Jahim, neraka Hathamah, neraka Ladzi, dan neraka Hawiyah. Di setiap neraka itu terdapat tujuh pintu. Firman Allah swt:
لها سبعة أبوب لكل باب من جزء مقسوم
Keempat, Allah menciptakan Qur’an menjadi tujuh bagian kemudian menghiasinya dengan tujuh ayat, yaitu surat Al Fatihah. Firman Allah swt:
ولقد آتيناك سبعا من المثانى والقرآن العظيم
واسجد واقترب
Keenam, Allah menciptakan usia manusia dengan tujuh fase umur, yaitu; bayi, anak-anak, remaja, pemuda, dewasa, dan masa tua kemudia menghiasinya dengan tujuh kata, yaitu; laa ilaaha illa Allah muhammad rasuul Allah. Firman Allah swt:
وألزمهم كلمة التفوى وكانو أحق بها وأهلها
Ketujuh, Allah menciptakan dunia dengan tujuh wilayah, yaitu; Hindustan, Hijaz, Bashrah, Badiyah dan Kuffah, Irak, Syam, Khurasan hingga Balkhi, Ruum (Romawi) dan Armenia, negeri Ya’juj dan Ma’juj, dan terakhir negeri Cina dan Turkistan. Kemudian Allah menghiasi tujuh wilayah tersebut dengan tujuh nama hari, yaitu; Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at. Allah telah memuliakan tujuh hari tersebut dengan para Nabi yang mulia. Allah memuliakan hari Sabtu dengan Nabi Musa as, hari Minggu dengan Nabi Isa as, hari Senin dengan Nabi Daud as, hari selasa dengan Nabi Sulaiman as, hari Rabu dengan Nabi Ya’qub as, hari Kamis dengan Nabi Adam as, dan hari Jum’at dengan Nabi Muhammad saw dan ummatnya.
Hal inilah yang menjadi latar belakang ditulisnya kitab yang berisi tujuh bab dalam menjelaskan makna hari yang tujuh secara tersusun seperti di atas agar menjadi i’tibar bagi semua.
Post a Comment (0)