Rahasia Hari Minggu
Firman Allah swt:
قل هو الله أحد
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, ia berkata, “Rasulullah pernah ditanya tentang hari Minggu, maka Rasul menjawab bahwa hari Minggu adalah hari ghars (memulai) dan ‘imaroh (membangun). Lalu para sahabat bertanya, maksudnya apa wahai Rasul? Rasul menjawab, karena pada hari Minggu Allah menciptakan dunia ini.”
Sebagian ulama berpendapat bahwa Sang Pencipta menciptakan menciptakan tujuh makhlukNya dimana setiap makhluk itu terdapat tujuh perkara lain. Pertama, Allah menciptakan alam semesta, kedua Allah menciptakan planet dan bintang, ketiga Allah menciptakan tingkatan neraka, keempat Allah menciptakan dzatil qaraar, kelima Allah menciptakan lautan samudera, keenam Allah menciptakan anggota tubuh manusia, ketujuh Allah menciptakan hari, waktu, dan zaman.
Penciptaan Alam Semesta
Allah menciptakan alam semesta pada hari Minggu, seperti yang dijelaskan dalam firmanNya:
الذى خلق سبع سموات طباقا
Alam semesta ini diciptakan dari asap. Firman Allah swt:
ثم استوا الى السماء وهى دخان
Allah mulai menciptakan alam semesta dengan menciptakan langit dari asap di alam semesta itu terdapat molekul dan elemen asap yang mengandung tujuh unsur, diantaranya air, qathran, perak, emas, intan lu’lu, mutiara yaqut merah dan besi. Allah menciptakan bumi dari air, qathran, besi, perak, emas, intan lu’lu, dan mutiara yaqut kemudian mencampur tujuh unsur tersebut sehingga unsur-unsur tersebut benar-benar tercampur selam 500 tahun.
Pendapat lain mengatakan bahwa Allah menciptakan tujuh lapis langit dari gumpalan asap, dimana tujuh asap itu berbeda satu sama lain. Asap ini merupakan lapisan awan yang membentuk langit. Dari salah satu lapisan awan tersebut Allah menurunkan air hujan yang dengan air hujan tersebut makhluk di dunia bisa tumbuh. Pepohonan berkembang dan berbuah karena adanya tetesan air hujan, ada yang berwarna merah, kuning, hitam, putih, ada yang manis dan ada yang pahit. Firman Allah swt:
ونفضل بعضها على بعض فى الأكل
Tumbuhan inilah yang kemudian dimakan oleh manusia dan menjadi satu tetes air mani pada kaum laki-laki. Air mani tersebut kemudian dibuahi di dalam rahim perempuan lalu menjadi segumpal darah (‘alaqah) lalu menjadi segumpal daging (‘mudhghah) lalu diciptakan lah tulang dalam daging tersebut. Dalam satu tetes air mani lelaki Allah menciptakan calon anak laki-laki atau perempuan, mukmin atau kafir, kembar atau tunggal, senang atau sedih. Maha Mulia Allah dengan segala ciptaanNya.
Post a Comment (0)